Senin, 02 Mei 2011

TERLALU CEPAT MENUDUH

Baru saja Sayyidina ‘Ali Zainal Abidin keluar dari rumahnya, tiba-tiba seseorang mendatanginya dan berkata, “Kau telah mencuri kantong uangku yang berisi 1.000 dinar. Tidak ada yang mencurinya kecuali engkau.” Orang itu lalu menghina dan mencaci.



“Mari kerumahku, akan kukembalikan uangmu,” kata beliau.



“Beliau kemudian kembali ke rumahnya di ikuti orang itu. Sesampainya di rumah, beliau memberinya uang 1.000 dinar. Orang itu lalu pulang. Setelah sampai di rumah, ia terkejut melihat kantong uangnya yang berisi 1.000 dinar ternyata tertinggal di rumah. Ia segera menemui Sayyidina Zainal ‘Abidin untuk meminta maaf.



“Aku telah mencaci dan menuduhmu sebagai pencuri, tapi kau diam, sabar dan santun kepadaku. Kau tidak membalas dengan perlakuan yang pantas bagiku, bahkan kau memberiku 1.000 dinar. Sekarang uangku telah ku temukan, maka ambillah uang 1.000 dinarmu ini.”



“Engkau telah ku maafkan dan 1.000 dinar itu untukmu. Semoga Allah memberkatimu. Kami Ahlul Bait jika telah mengeluarkan sesuatu tidak akan menariknya kembali.”



Andaikata peristiwa ini terjadi pada diri kita, kita tentu akan membalas setiap kata yang ia ucapkan dengan sepuluh kata yang lebih buruk. Akan tetapi, karena beliau bersabar dan bersikap santun, maka lelaki itu menyesal dan bertobat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar