Jumat, 31 Agustus 2012

Karya Ilmiah


HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP SEHAT DAN PEMAHAMAN TENTANG ETIKA LINGKUNGAN DENGAN PARTISIPASI WARGA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN

Oleh:
Endang Mukarom
Rudi Priyadi
Dedi Herawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
endangmoek.blogspot.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
           ........................................................

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
                                            ……………………………………………………
ABSTRACT
Relationship Between Healthy Motivation And Understanding On Environmental Ethics In Keeping With the Participation of Environmental Health (Research on the Five Pillars of Village residents 07 Margahurip Kahuripan Tawang Tasikmalaya City). Education Graduate Program Population and Environment
.

           This study aims to identify, analyze and assess the motivation is there a relationship between healthy living and an understanding of the ethical environment to the participation of citizens in the health care environment.The research method used in this study are correlational descriptive in nature. The population in this study were residents RW 07 Sub Kahuripan Margahurip Tawang district Tasikmalaya City, amounting to 834 people. The sampling technique used in this study are stratified proportional random sampling technique, with a sample size of 83 people. While the data analysis techniques used were correlation analysis, simple and multiple regression.The results showed that there is a relationship between motivation to live healthy, with an understanding of environmental ethics. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.714 is the closeness of the strong category and accounts for 51%. The better the motivation to live healthier the better citizen participation in health care environments. There is a relationship between the understanding of environmental ethics with the participation of citizens in the health care environment. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.715 is the closeness of the strong category and accounts for 51.2%. The better understanding of environmental ethics. The better citizen participation in health care environments. There is a relationship between motivation and healthy living environment with an understanding of the ethics of citizen participation in health care environments. This is evidenced by the acquisition value of the correlation coefficient of 0.716 is the closeness of the strong category and accounts for 51.3%. The better the motivation to live healthy and the better understanding of the environmental ethics of the better citizen participation in health care environments.
Key Words: Motivation, Healthy, Environmental Ethics, Participation, Environmental Health.



























HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP SEHAT DAN PEMAHAMAN TENTANG ETIKA LINGKUNGAN DENGAN PARTISIPASI WARGA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN

Oleh:
Endang Mukarom
Rudi Priyadi
Dedi Herawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
endangmoek.blogspot.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
                                                ........................................................
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP  PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
                                              ……………………………………………………..
ABSTRAK
Hubungan Antara Motivasi Hidup Sehat  Dan Pemahaman Tentang Etika Lingkungan Dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan (Penelitian pada Rukun Warga 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif  yang sifatnya korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang  Kota Tasikmalaya yang berjumlah 834 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proposional dan acak (stratified proportional random sampling),  dengan sampel sebanyak 83 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana dan berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi hidup sehat termasuk kategori kurang, pemahaman tentang etika lingkungan termasuk kategori cukup dan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan  termasuk kategori kurang. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat,dengan pemahaman tentang etika lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,714 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,715 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,2%. Semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan. maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,716 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi  sebesar 51,3%. Semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Peran serta aktif, harus dilakukan masyarakat secara terus menerus untuk mengartikulasikan tuntutannya secara sistematis melalui saluran-saluran demokrasi dan melakukan inisiatif lokal untuk menangani masalah kesehatan lingkungan di sekitarnya.
Kata Kunci : Motivasi, Hidup Sehat, Etika Lingkungan,Partisipasi, Kesehatan Lingkungan
                                              






















1.        PENDAHULUAN
Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia.  Permasalahan lingkungan hidup dewasa ini banyak dibicarakan, karena telah tampak adanya gejala dan kecenderungan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Misalnya penggundulan hutan yang mengakibatkan erosi, polusi udara, pencemaran sumber daya air dan sungai sebagai akibat dari pembuangan limbah industri dan limbah rumah tangga serta banyak kasus lain yang sekarang sudah menjadi fenomena umum.
Permasalahan mengenai lingkungan hidup di RW 07 hampir sama dengan daerah lain. Dengan makin bertambahnya jumlah penduduk maka makin banyak lahan yang digunakan untuk perumahan. Sawah-sawah makin menyusut dan beralih fungsi menjadi perumahan dan toko-toko serta pohon-pohon yang tumbuh di pinggir jalan makin berkurang. Ruang terbuka hijau yang biasa dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain nyaris tidak ada. Halaman-halaman rumah serta gang-gang ditembok sehingga air tidak dapat meresap. Dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dan perumahan, otomatis sampah yang dihasilkan jadi bertambah.
Berdasarkan kenyataan kehidupan sosial  masyarakat Indonesia maka tingkat partisipasi dapat dilihat dari motivasi hidup sehat masyarakat yang ada di sekitar mereka. Rendahnya kesadaran warga  terhadap etika lingkungan ditandai dengan masih banyaknya perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, penataan lingkungan yang kurang sehat, partisipasi kegiatan penghijauan dan kebersihan lingkungan yang masih kurang.
Secara umum, dari hasil pengamatan dan wawancara awal dengan Ketua RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan dan beberapa tokoh masyarakat, bahwa masalah kesehatan lingkungan pada umumnya diduga masih jauh dari yang diharapkan. Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap pola perilaku terhadap kesehatan.



Kajian Literatur
Kajian Motivasi Hidup Sehat
Kata “Motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
            Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2007 : 73) menyatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting :
1.    Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophisyological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2.    Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
3.    Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Motivasi hidup sehat adalah respon seseorang atas stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yakni respon dan stimulus atau  perangsangan. Oleh sebab itu mengukur perilaku dan perubahannya, khususnya perilaku kesehatan mengacu kepada Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasip (pengetahuan, persepsi, dan sikap) maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4 unsur pokok, yakni sakit dan penyakitnya, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan  disekitarnya.
b.    Kajian Etika Lingkungan
Menurut Bertens (1993) Etika berasal dari kata Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika identik dengan kata moral yang berasal dari kata latin mos, yang dalam bentuk jamaknya mores yang juga berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral artinya sama, namun dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. Suseno (1987) membedakan ajaran moral dan etika. Ajaran moral adalah ajaran wejangan, khotbah, peraturan lisan atau tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. Sumber langsung ajaran moral adalah pelbagai orang dalam kedudukan agama, dan tulisan para bijak. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.

Keraf (2005) memberikan suatu pengertian tentang etika lingkungan hidup adalah berbagai prinsip moral lingkungan. Etika lingkungan tidak hanya dipahami dalam pengertian yang sama dengan pengertian moralitas. Etika lingkungan hidup lebih dipahami sebagai sebuah kritik atas etika yang selama ini dianut oleh manusia, yang dibatasi pada komunitas sosial manusia. Etika lingkungan hidup menuntut agar etika dan moralitas tersebut diberlakukan juga bagi komunitas biotis dan komunitas ekologis. Etika lingkungan hidup juga dipahami sebagai refleksi kritis atas norma-norma dan prinsip atau nilai moral yang selama ini dikenal dalam komunitas manusia untuk diterapkan secara lebih luas dalam komunitas biotis dan komunitas ekologis. Etika lingkungan hidup juga dipahami sebagai refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam menghadapi pilihan-pilihan moral yang terkait dengan isu lingkungan hidup. Termasuk juga apa yang harus diputuskan manusia manusia dalam membuat pilihan moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berdampak pada lingkungan hidup. Etika lingkungan hidup merupakan petunjuk atau arah perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.
b.    Kajian Partisipasi memelihara Kesehatan Lingkungan
Partisipasi warga di dalam memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan bukan hanya secara fisik saja misalnya tenaga tetapi dapat juga sumbangan pemikiran atau ide misalnya teknik dan waktu kerja bakti membersihkan lingkungan, selain itu dapat memberikan sumbangan berupa dana untuk keperluan membeli alat-alat kebersihan atau membuat tempat pembuangan sampah yang repesentatif.  Selain itu partisipasi warga lainnya misalnya peduli terhadap lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, pengelolaan air bersih dan air limbah serta menanam pohon di sekitar rumah agar lingkungan lebih nyaman dan asri.
 Pengertian kesehatan Lingkungan sebagaimana dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO menyatakan Environment health refers to ecological balance that must exist beetwen man and his environment in order to ensure his weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors in the environment that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia "
Kesehatan lingkungan itu memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu memutus mata rantai terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit, bisa juga dikatakan bahwa ‘Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati’. Melindungi dan mewujudkan lingkungan yang sehat sebagai hak asasi manusia karena telah diatur dalam perundang-undangan negara kita, tetap melanjutkan dan melestarikan gaya hidup yang sehat sebagai parameter umum akan kebersihan, kesehatan, keamanan dan kenyamanan, serta bersifat holisme, multidisipiner dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan terintegrasi dalam mewujudkan kesehatan lingkungan hidup beserta masyarakat.
         Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat.
2.   Metode Penelitian
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis statistik korelasional. Menurut Sukardi (2004 : 166) bahwa metode korelasional ini digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada atau tidak adanya hubungan antara variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para kepala keluarga  RW. 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sebanyak 834 keluarga. Adapun teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan teknik sampel berstrata secara proposional dan acak (stratified proportional random sampling).
Agar lebih  rasional dan logis,  pengambilan sampel dari masing-masing strata dilakukan berdasarkan  perimbangan (proporsi) besar  kecilnya  jumlah anggota. (Mohamad Ali, 1992: 57). Setiap strata diambil sampel dengan cara ramdom. Populasi dan sampel para kepala keluarga  RW. 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Data Populasi dan Sampel Penelitian
No
Tingkat Pendidikan
Populasi
Sampel
1
SD
241
10%
24,1
dibulatkan 24
2
SMP
183
10%
18,3
dibulatkan 18
3
SMA
112
10%
11,2
dibulatkan 11
4
Perguruan Tinggi
298
10%
29,8
dibulatkan 30

Jumlah
834
83

            Jadi sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 83 orang.
3.   Hasil dan Pembahasan
-       Motivasi Hidup Sehat
     Instrumen yang digunakan berjumlah 32 item. Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 83 orang. Kemudian hasil dari angket diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor data tertinggi adalah 140 dan skor data terendah  adalah 110, rata-ratanya sebesar 125,75 dengan  standar deviasi 7,96  dan nilai tengah sebesar 125,00.
Diketahui bahwa motivasi hidup sehat dengan indikator : tentang  memelihara kesehatan pribadi, mengatur pola makan, memelihara kebersihan rumah dan  lingkungan, penanganan sampah serta  menunjukkan minat yang tinggi untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan. Nilai motivasi hidup sehat termasuk kategori kurang, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean)  sebesar 125,75  <  nilai skor min + 2 SD sebesar 125,92.

-            Pemahaman Tentang Etika Lingkungan
          Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 83 orang menunjukkan bahwa skor terendah 17,00 dan skor tertinggi 35,00, rata-ratanya sebesar 27,18,  standar deviasi sebesar 4,74 dan nilai tengahnya sebesar 27,00.
 Diketahui bahwa nilai  pemahaman tentang etika lingkungan, diambil dari tes pemahaman menggunakan soal pilihan ganda warga RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang  mencakup pemahaman tentang, (1) beretika lingkungan, (2) Penanganan sampah, (3) kebiasaan hidup sehat, (4) Pembuangan air limbah, (5) Memelihara kebersihan rumah dan lingkungan. Nilai  pemahaman tentang etika lingkungan termasuk kategori cukup, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean)  27,18  >  nilai skor min + 2 SD  sebesar 26,48. 
-                 Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan
         Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 83 orang  menunjukkan bahwa skor partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan diperoleh nilai terendah sebesar 123,00  dan untuk nilai tertinggi yaitu sebesar 151,00. Dengan rata-rata (mean)  137,81 dengan standar deviasi 7,62 dan nilai tengah sebesar 137,00.
Diketahui bahwa keikut sertaan warga dalam melaksanakan program kesehatan lingkungan yang berupa, sumbangan pemikiran atau ide, sumbangan tenaga, dan sumbangan dana.. Nilai partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan  dapat dikategorikan kurang, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean)   137,81  <  nilai skor min + 2 SD  sebesar 138,24. 
-                 Uji Normalitas
-            Untuk data dari variabel motivasi hidup sehat (X1) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,72 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.
-      Untuk data dari variabel ), pemahaman tentang etika lingkungan (X2) didapat   
           Asymp. Sig. sebesar 0,61 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih  
           besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan
            bahwa populasi sampel berdistribusi normal.
-            Untuk data dari variabel partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,55 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.
-                     Uji Linieritas Regresi
            Persyaratan kedua dalam pengujian persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi.Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu jalur.Dengan kaidah : Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier.
-            Uji linieritas regresi variabel motivasi hidup sehat (X1) dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (81) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
-            Uji linieritas regresi variabel pemahaman tentang etika lingkungan (X2) dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (81) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
     Uji linieritas regresi variabel motivasi hidup sehat (X1) dan pemahaman tentang etika lingkungan (X2) dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (80) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan yang termasuk kategori keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,714 dan memberikan kontribusi sebesar 50,98%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi hidup sehat. Artinya bahwa semakin baik motivasi hidup sehat maka, akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
3.    Pembahasan Hasil Penelitian
-          Pembahasan Hubungan Antara Motivasi Hidup Sehat dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan
            Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan yang termasuk kategori keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,714 dan memberikan kontribusi sebesar 50,98%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi hidup sehat. Artinya bahwa semakin baik motivasi hidup sehat maka, akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi hidup sehat. Berdasarkaan uraian permasalahan di atas, ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Artinya makin baik motivasi hidup sehat, maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan.
-                      Pembahasan Hubungan Antara Pemahaman Tentang Etika Lingkungan dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan
            Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan yang termasuk dalam kategori kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,715 yang memeberikan kontribusi sebesar 51,12%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan dipengaruhi pemahaman tentang etika lingkungan. Artinya bahwa semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan, maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan
            Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan. Artinya bahwa semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara lingkungan.
-                      Pembahasan Hubungan Antara Motivasi hidup sehat dan Pemahaman Tentang Etika Lingkungan dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan
           Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan  dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan yang termasuk dalam kategori keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,716 dan memberikan kontribusi sebesar 51,27%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan. Artinya semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan  maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Jika setiap warga mempunyai motivasi hidup sehat yang positif ditunjang dengan pemahaman tentang etika lingkungan yang baik juga maka warga akan selalu berpartisipasi di dalam semua kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan termasuk pada kegiatan membersihkan lingkungan agar lingkungan lebih bersih dan sehat.  Hidup sehat merupakan dambaan semua individu, warga dan masyarakat sekitar. Walaupun demikian menerapkan partisipasi dalam memelihara kesehatan lingkungan sanggatlah tidak gampang. Hal ini disebabkan adanya pemahaman masyarakat yang berbeda tentang kebersihan. Baik menyangkut kebersihan lingkungan maupun mengenai perilaku sehari-hari yang mencerminkan  hidup bersih. Berdasarkan uraian tersebut maka jika setiapwarga mempunyai motivasi hidup sehat yang tinggi ditunjang dengan pemahaman akan etika lingkungan maka mereka selalu berpartisipasi dalam memelihara kesehatan lingkungan karena kegiatan ini bukan untuk kepentingan individu tetapi menyangkut warga yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan. Artinya bahwa semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara lingkungan.
4.             SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, berikut ini disajikan simpulan yang didasarkan atas pembahasan dan kajian kepustakaan yang relevan dan temuan selama penelitian berlangsung. Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ada hubungan antara motivasi hidup sehat,dengan pemahaman tentang etika lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,714 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.

 Ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,715 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,2%. Semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan. maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.

Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,716 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi  sebesar 51,3%. Semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.

Saran
               Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut
Peran serta aktif, harus dilakukan masyarakat secara kontinu untuk mengartikulasikan tuntutannya secara sistematis melalui saluran-saluran demokrasi dan melakukan inisiatif lokal untuk menangani masalah lingkungan di sekitarnya.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan di lingkungan, akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi diantara semua unsur terkait yang berupa kegiatan-kegiatan bersama yang bisa memotivasi warga dalam memelihara kesehatan di lingkungan sekitarnya.Harus timbul kesadaran dari masyarakat Rukun Warga 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, meraka harus paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya. Dan, secara aktif tidak saja memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang baik dan sehat secara terus menerus, tetapi juga melakukan inisiatif lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Emil Salim,. (1987). Lingkungan Hidup Dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara.
Hidayah, Zulyani. (1996). Sikap Budaya Antri Masyarakat Kota Yogyakarta. Jakarta:   
         Bupera Nugraha.

Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Lingkungan . Jakarta. Penerbit Buku Kompas.Koentjaraningrat. (1983). Kebudayaan, Mentalitas, Pembangunan. Jakarta:
          Gramedia.
Muhamad Ali .( 1992 ), Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa
Santoso Hamidjoyo. (1978). Pendidikan Masyarakat 1. Bandung : Ganaco.
Sardiman, A. M., (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:       PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.