HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP SEHAT DAN PEMAHAMAN TENTANG
ETIKA LINGKUNGAN DENGAN PARTISIPASI WARGA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN
Oleh:
Endang Mukarom
Rudi Priyadi
Dedi Herawan
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
endangmoek.blogspot.com
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
........................................................
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
……………………………………………………
ABSTRACT
Relationship Between Healthy Motivation And Understanding On Environmental Ethics In Keeping With the Participation of Environmental Health (Research on the Five Pillars of Village residents 07 Margahurip Kahuripan Tawang Tasikmalaya City). Education Graduate Program Population and Environment.
Relationship Between Healthy Motivation And Understanding On Environmental Ethics In Keeping With the Participation of Environmental Health (Research on the Five Pillars of Village residents 07 Margahurip Kahuripan Tawang Tasikmalaya City). Education Graduate Program Population and Environment.
This study aims to identify, analyze and assess
the motivation is there a relationship between healthy living and an
understanding of the ethical environment to the participation of citizens in
the health care environment.The research method used in this study are
correlational descriptive in nature. The population in this study were
residents RW 07 Sub Kahuripan Margahurip Tawang district Tasikmalaya City,
amounting to 834 people. The sampling technique used in this study are stratified
proportional random sampling technique, with a sample size of 83 people. While the data analysis
techniques used were correlation analysis, simple and multiple regression.The
results showed that there is a relationship between motivation to live
healthy, with an understanding of environmental ethics. This is evidenced by
the acquisition value of the correlation coefficient of 0.714 is the closeness
of the strong category and accounts for 51%. The better the motivation to live
healthier the better citizen participation in health care environments. There
is a relationship between the understanding of environmental ethics with the
participation of citizens in the health care environment. This is evidenced by
the acquisition value of the correlation coefficient of 0.715 is the closeness
of the strong category and accounts for 51.2%. The better understanding of
environmental ethics. The better citizen participation in health care
environments. There is a relationship between motivation and healthy living
environment with an understanding of the ethics of citizen participation in
health care environments. This is evidenced by the acquisition value of the
correlation coefficient of 0.716 is the closeness of the strong category and
accounts for 51.3%. The better the motivation to live healthy and the better
understanding of the environmental ethics of the better citizen participation
in health care environments.
Key Words: Motivation,
Healthy, Environmental Ethics, Participation, Environmental Health.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP SEHAT DAN PEMAHAMAN TENTANG
ETIKA LINGKUNGAN DENGAN PARTISIPASI WARGA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN
Oleh:
Endang Mukarom
Rudi Priyadi
Dedi Herawan
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
endangmoek.blogspot.com
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
........................................................
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
……………………………………………………..
ABSTRAK
Hubungan Antara Motivasi Hidup Sehat Dan Pemahaman Tentang Etika Lingkungan Dengan
Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan Lingkungan (Penelitian pada Rukun Warga 07 Margahurip
Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan
partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
yang sifatnya korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah warga RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang berjumlah 834 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
proposional dan acak (stratified proportional random sampling), dengan sampel sebanyak 83 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Sedangkan
teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi, regresi sederhana
dan berganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi hidup sehat termasuk
kategori kurang, pemahaman tentang
etika lingkungan
termasuk kategori cukup dan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan termasuk
kategori kurang. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat,dengan pemahaman tentang etika lingkungan.
Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,714 yang
termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,715 yang termasuk kategori keeratan kuat dan
memberikan kontribusi sebesar 51,2%. Semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan. maka akan semakin baik partisipasi
warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang
etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan lingkungan. Hal ini
dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,716 yang
termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,3%. Semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Peran serta aktif, harus dilakukan masyarakat
secara terus menerus untuk mengartikulasikan tuntutannya secara sistematis
melalui saluran-saluran demokrasi dan melakukan inisiatif lokal untuk menangani
masalah kesehatan lingkungan di sekitarnya.
Kata Kunci : Motivasi, Hidup Sehat, Etika Lingkungan,Partisipasi, Kesehatan
Lingkungan
1.
PENDAHULUAN
Masalah lingkungan
yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah
itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang
sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia.
Permasalahan lingkungan hidup dewasa ini banyak dibicarakan, karena
telah tampak adanya gejala dan kecenderungan pencemaran lingkungan yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Misalnya penggundulan hutan yang
mengakibatkan erosi, polusi udara, pencemaran sumber daya air dan sungai sebagai
akibat dari pembuangan limbah industri dan limbah rumah tangga serta banyak
kasus lain yang sekarang sudah menjadi fenomena umum.
Permasalahan mengenai lingkungan hidup di RW 07 hampir sama
dengan daerah lain. Dengan makin bertambahnya jumlah penduduk maka makin banyak
lahan yang digunakan untuk perumahan. Sawah-sawah makin menyusut dan beralih
fungsi menjadi perumahan dan toko-toko serta pohon-pohon yang tumbuh di pinggir
jalan makin berkurang. Ruang terbuka hijau yang biasa dimanfaatkan oleh anak-anak
untuk bermain nyaris tidak ada. Halaman-halaman rumah serta gang-gang ditembok
sehingga air tidak dapat meresap. Dengan makin bertambahnya jumlah penduduk dan
perumahan, otomatis sampah yang dihasilkan jadi bertambah.
Berdasarkan kenyataan kehidupan sosial masyarakat Indonesia maka tingkat partisipasi dapat dilihat dari motivasi hidup sehat
masyarakat yang ada di sekitar mereka. Rendahnya kesadaran warga terhadap etika lingkungan ditandai dengan
masih banyaknya perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, penataan
lingkungan yang kurang sehat, partisipasi kegiatan penghijauan dan kebersihan
lingkungan yang masih kurang.
Secara umum, dari hasil pengamatan dan wawancara
awal dengan Ketua RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan dan beberapa tokoh
masyarakat, bahwa masalah kesehatan lingkungan pada umumnya diduga masih jauh dari yang diharapkan. Satu hal lain yang dapat diamati yaitu kebanyakan masyarakat
cenderung menganggap enteng mengenai masalah kondisi kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka dan terhadap pola perilaku terhadap kesehatan.
Kajian Literatur
Kajian Motivasi Hidup Sehat
Kata “Motif”
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan
motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal
dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang
telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2007 : 73) menyatakan bahwa motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan
membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophisyological”
yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia
(walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan
menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling,
afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya
tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu
aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini
adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
Motivasi hidup sehat adalah respon seseorang atas
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan serta lingkungan. Batasan ini mempunyai dua unsur pokok yakni respon dan stimulus atau perangsangan. Oleh sebab itu mengukur
perilaku dan perubahannya, khususnya perilaku kesehatan mengacu kepada Respon
atau reaksi manusia, baik bersifat pasip (pengetahuan, persepsi, dan sikap)
maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata atau practice). Sedangkan stimulus atau rangsangan disini terdiri dari 4
unsur pokok, yakni sakit dan penyakitnya, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan lingkungan disekitarnya.
b. Kajian Etika Lingkungan
Menurut Bertens (1993) Etika berasal dari kata
Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika identik dengan kata
moral yang berasal dari kata latin mos, yang dalam bentuk jamaknya mores yang juga berarti adat atau cara hidup. Etika dan moral artinya sama, namun dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit
perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai,
sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada. Suseno
(1987) membedakan ajaran moral dan etika. Ajaran moral adalah ajaran wejangan,
khotbah, peraturan lisan atau tulisan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar
menjadi manusia yang baik. Sumber langsung ajaran moral adalah pelbagai orang dalam kedudukan
agama, dan tulisan para bijak. Etika merupakan
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan
pandangan moral.
Keraf (2005) memberikan suatu pengertian
tentang etika lingkungan hidup adalah berbagai prinsip moral lingkungan. Etika
lingkungan tidak hanya dipahami dalam pengertian yang sama dengan pengertian
moralitas. Etika lingkungan hidup lebih dipahami sebagai sebuah kritik atas
etika yang selama ini dianut oleh manusia, yang dibatasi pada komunitas sosial
manusia. Etika lingkungan hidup menuntut agar etika dan moralitas tersebut
diberlakukan juga bagi komunitas biotis dan komunitas ekologis. Etika
lingkungan hidup juga dipahami sebagai refleksi kritis atas norma-norma dan prinsip
atau nilai moral yang selama ini dikenal dalam komunitas manusia untuk diterapkan
secara lebih luas dalam komunitas biotis dan komunitas ekologis. Etika lingkungan
hidup juga dipahami sebagai refleksi kritis tentang apa yang harus dilakukan manusia dalam menghadapi pilihan-pilihan moral yang terkait dengan isu lingkungan hidup. Termasuk juga apa yang harus diputuskan
manusia manusia dalam membuat pilihan moral dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berdampak pada lingkungan
hidup. Etika lingkungan hidup merupakan petunjuk atau arah perilaku
praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan.
b. Kajian Partisipasi memelihara
Kesehatan Lingkungan
Partisipasi warga di dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan bukan hanya secara fisik saja
misalnya tenaga tetapi dapat juga sumbangan pemikiran atau ide misalnya teknik
dan waktu kerja bakti membersihkan lingkungan, selain itu dapat memberikan
sumbangan berupa dana untuk keperluan membeli alat-alat kebersihan atau membuat
tempat pembuangan sampah yang
repesentatif. Selain itu partisipasi
warga lainnya misalnya peduli terhadap lingkungan dengan cara tidak membuang
sampah sembarangan, pengelolaan air bersih dan air limbah serta menanam pohon
di sekitar rumah agar lingkungan lebih nyaman dan asri.
Pengertian kesehatan
Lingkungan sebagaimana dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan se Dunia (World
Health Organization). WHO menyatakan Environment health refers to ecological
balance that must exist beetwen man and his environment in order to ensure his
weel being. Kesehatan Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan
ekologis antara manusia dan lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat
dan sejahtera. Sehingga Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those
aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and
controlling factors in the environment that can potentially affect health. Atau
bila disimpulkan "Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia
dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia "
Kesehatan lingkungan itu memiliki prinsip-prinsip yang harus
dipenuhi yaitu memutus mata rantai terjadinya gangguan kesehatan dan penyakit,
bisa juga dikatakan bahwa ‘Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati’.
Melindungi dan mewujudkan lingkungan yang sehat sebagai hak asasi manusia
karena telah diatur dalam perundang-undangan negara kita, tetap melanjutkan dan
melestarikan gaya hidup yang sehat sebagai parameter umum akan kebersihan,
kesehatan, keamanan dan kenyamanan, serta bersifat holisme, multidisipiner
dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan terintegrasi dalam mewujudkan
kesehatan lingkungan hidup beserta masyarakat.
Kontribusi lingkungan
dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang essensial di samping
masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan.
Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis statistik
korelasional. Menurut Sukardi (2004 : 166) bahwa metode korelasional ini
digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih.
Ada atau tidak adanya hubungan antara variabel ini penting karena dengan
mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya
sesuai dengan tujuan penelitian.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para
kepala keluarga RW. 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan
Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sebanyak 834 keluarga. Adapun teknik pengambilan sampelnya dilakukan
dengan teknik sampel berstrata secara proposional dan acak (stratified
proportional random sampling).
Agar lebih rasional dan logis, pengambilan sampel dari masing-masing strata
dilakukan berdasarkan perimbangan
(proporsi) besar kecilnya jumlah anggota. (Mohamad Ali, 1992: 57). Setiap
strata diambil sampel dengan cara ramdom. Populasi dan sampel para kepala keluarga
RW. 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel Data Populasi dan
Sampel Penelitian
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Populasi
|
Sampel
|
||
1
|
SD
|
241
|
10%
|
24,1
|
dibulatkan 24
|
2
|
SMP
|
183
|
10%
|
18,3
|
dibulatkan 18
|
3
|
SMA
|
112
|
10%
|
11,2
|
dibulatkan 11
|
4
|
Perguruan Tinggi
|
298
|
10%
|
29,8
|
dibulatkan 30
|
Jumlah
|
834
|
83
|
Jadi sampel dalam
penelitian ini ditetapkan sebanyak 83 orang.
3. Hasil dan Pembahasan
-
Motivasi Hidup Sehat
Instrumen yang digunakan berjumlah 32 item. Pengambilan data
dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 83 orang. Kemudian hasil dari
angket diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa
skor data tertinggi adalah 140 dan skor data terendah adalah 110, rata-ratanya sebesar 125,75 dengan standar deviasi 7,96 dan nilai tengah sebesar 125,00.
Diketahui bahwa motivasi hidup sehat dengan indikator : tentang memelihara kesehatan pribadi, mengatur pola
makan, memelihara kebersihan rumah dan
lingkungan, penanganan sampah serta
menunjukkan minat yang tinggi untuk menambah pengetahuan tentang
kesehatan. Nilai motivasi hidup sehat termasuk kategori kurang, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean)
sebesar 125,75 < nilai
skor min + 2 SD sebesar 125,92.
-
Pemahaman Tentang Etika Lingkungan
Hasil pengolahan data dari responden sebanyak 83 orang menunjukkan
bahwa skor terendah 17,00 dan skor tertinggi 35,00, rata-ratanya sebesar 27,18, standar deviasi sebesar
4,74 dan nilai tengahnya sebesar 27,00.
Diketahui bahwa nilai pemahaman tentang
etika lingkungan, diambil
dari tes pemahaman menggunakan soal pilihan ganda warga
RW 07 Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya
yang mencakup pemahaman tentang, (1) beretika
lingkungan, (2) Penanganan sampah, (3) kebiasaan hidup sehat, (4) Pembuangan
air limbah, (5) Memelihara kebersihan rumah dan lingkungan. Nilai pemahaman tentang etika
lingkungan termasuk
kategori cukup, hal
ini dikarenakan nilai rata-rata (mean)
27,18
>
nilai skor min + 2 SD sebesar
26,48.
-
Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan
Lingkungan
Hasil pengolahan data
dari responden sebanyak 83 orang menunjukkan bahwa skor partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan diperoleh nilai terendah
sebesar 123,00 dan untuk nilai tertinggi
yaitu sebesar 151,00. Dengan rata-rata (mean) 137,81 dengan
standar deviasi 7,62 dan nilai tengah sebesar 137,00.
Diketahui
bahwa keikut
sertaan warga dalam melaksanakan program kesehatan
lingkungan yang berupa, sumbangan pemikiran atau ide, sumbangan
tenaga, dan sumbangan dana.. Nilai partisipasi
warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dapat
dikategorikan kurang, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 137,81 < nilai skor
min + 2 SD sebesar 138,24.
-
Uji Normalitas
-
Untuk data dari variabel motivasi hidup sehat (X1) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,72 pada taraf
signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig.
lebih besar dari harga probabilitas
yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.
-
Untuk data dari
variabel ), pemahaman tentang
etika lingkungan (X2) didapat
Asymp. Sig. sebesar 0,61 pada taraf signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig. lebih
besar dari harga probabilitas yang digunakan. Dengan demikian dapat
disimpulkan
bahwa populasi
sampel berdistribusi normal.
-
Untuk data dari variabel partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan lingkungan (Y) didapat harga Asymp. Sig. sebesar 0,55 pada taraf
signifikan 5%. Ternyata harga Asymp.Sig.
lebih besar dari harga probabilitas
yang digunakan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi sampel berdistribusi normal.
-
Uji Linieritas Regresi
Persyaratan kedua dalam pengujian
persyaratan analisis adalah uji linieritas regresi.Uji Linieritas digunakan
untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. maka berikut ini akan disajikan hasil uji linieritas regresi dari
variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan prosedur polinominal ANOVA satu
jalur.Dengan kaidah : Jika Asymp. Sig.
lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
Jika Asymp. Sig. lebih besar
dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier.
-
Uji linieritas regresi variabel
motivasi hidup sehat (X1) dengan
partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y). Hasil perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db
(81) pada taraf signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang
digunakan, maka regresi linier.
-
Uji linieritas regresi variabel
pemahaman tentang etika
lingkungan (X2) dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan
lingkungan (Y). Hasil perhitungan
didapat harga Asymp. Sig. dengan db (81) pada taraf
signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp.
Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
Uji linieritas
regresi variabel motivasi
hidup sehat (X1) dan pemahaman tentang etika lingkungan (X2) dengan partisipasi
warga dalam memelihara kesehatan lingkungan (Y). Hasil
perhitungan didapat harga Asymp. Sig. dengan db (80) pada taraf
signifikan 5% adalah 0,00. Ternyata Asymp.
Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa ada hubungan antara motivasi hidup
sehat dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan yang
termasuk kategori keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r
sebesar 0,714 dan memberikan kontribusi sebesar 50,98%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi
hidup sehat.
Artinya bahwa semakin baik motivasi
hidup sehat maka,
akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan
lingkungan.
3. Pembahasan
Hasil Penelitian
-
Pembahasan Hubungan Antara Motivasi Hidup Sehat dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan
Lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi hidup sehat
dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan yang
termasuk kategori keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r
sebesar 0,714 dan memberikan kontribusi sebesar 50,98%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh motivasi
hidup sehat.
Artinya bahwa semakin baik motivasi
hidup sehat maka,
akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan
lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui partisipasi warga dalam memelihara kesehatan
lingkungan dipengaruhi oleh motivasi hidup sehat. Berdasarkaan uraian permasalahan di
atas, ada hubungan antara motivasi hidup sehat dengan partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan lingkungan. Artinya makin baik motivasi hidup sehat, maka akan
semakin baik partisipasi
warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan.
-
Pembahasan Hubungan Antara Pemahaman
Tentang Etika Lingkungan dengan Partisipasi Warga Dalam
Memelihara Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pemahaman
tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan kesehatan lingkungan yang termasuk dalam kategori kuat hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai r sebesar 0,715 yang memeberikan kontribusi sebesar 51,12%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi warga dalam memeliharan
kesehatan lingkungan dipengaruhi pemahaman
tentang etika lingkungan. Artinya bahwa semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan, maka akan semakin baik partisipasi warga
dalam memeliharan kesehatan
lingkungan
Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pemahaman
tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan
kesehatan lingkungan. Artinya bahwa semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka
akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara
lingkungan.
-
Pembahasan Hubungan Antara Motivasi hidup sehat dan Pemahaman Tentang Etika Lingkungan
dengan Partisipasi Warga Dalam Memelihara Kesehatan
Lingkungan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa ada hubungan motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan
lingkungan yang termasuk dalam kategori
keeratan kuat hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai r sebesar 0,716 dan
memberikan kontribusi sebesar 51,27%. Hal ini mengandung makna bahwa partisipasi
warga dalam memelihara kesehatan lingkungan dipengaruhi
oleh motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika
lingkungan.
Artinya semakin baik motivasi hidup
sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi
warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Jika setiap warga mempunyai motivasi
hidup sehat yang positif ditunjang dengan pemahaman tentang etika lingkungan
yang baik juga maka warga akan selalu berpartisipasi di dalam semua kegiatan
yang dilaksanakan di lingkungan termasuk pada kegiatan membersihkan lingkungan
agar lingkungan lebih bersih dan sehat. Hidup
sehat merupakan dambaan semua individu, warga dan masyarakat sekitar. Walaupun
demikian menerapkan partisipasi dalam memelihara kesehatan lingkungan
sanggatlah tidak gampang. Hal ini disebabkan adanya pemahaman
masyarakat yang berbeda tentang kebersihan. Baik menyangkut kebersihan
lingkungan maupun mengenai perilaku sehari-hari yang mencerminkan hidup bersih. Berdasarkan uraian tersebut
maka jika setiapwarga mempunyai motivasi hidup sehat yang tinggi ditunjang
dengan pemahaman akan etika lingkungan maka mereka selalu berpartisipasi dalam
memelihara kesehatan lingkungan karena kegiatan ini bukan untuk kepentingan
individu tetapi menyangkut warga yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut. Ada hubungan antara motivasi hidup
sehat dan pemahaman tentang
etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memeliharan
kesehatan lingkungan. Artinya bahwa semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka
akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara
lingkungan.
4.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, berikut
ini disajikan simpulan yang didasarkan atas pembahasan dan kajian kepustakaan
yang relevan dan temuan selama penelitian berlangsung. Simpulan yang dapat
ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ada hubungan antara motivasi hidup sehat,dengan pemahaman tentang etika lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,714 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51%. Semakin baik motivasi hidup sehat maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Ada hubungan antara pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,715 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,2%. Semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan. maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Ada hubungan antara motivasi hidup sehat dan pemahaman tentang etika lingkungan dengan partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,716 yang termasuk kategori keeratan kuat dan memberikan kontribusi sebesar 51,3%. Semakin baik motivasi hidup sehat dan semakin baik pemahaman tentang etika lingkungan maka akan semakin baik partisipasi warga dalam memelihara kesehatan lingkungan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyampaikan saran
sebagai berikut
Peran serta aktif, harus dilakukan
masyarakat secara kontinu untuk mengartikulasikan tuntutannya secara sistematis
melalui saluran-saluran demokrasi dan melakukan inisiatif lokal untuk menangani
masalah lingkungan di sekitarnya.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi warga dalam memelihara
kesehatan di lingkungan, akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih
efektif lagi diantara semua unsur terkait yang berupa kegiatan-kegiatan bersama
yang bisa memotivasi warga dalam memelihara kesehatan di lingkungan sekitarnya.Harus timbul kesadaran dari
masyarakat Rukun Warga 07
Margahurip Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, meraka harus paham akan haknya
atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban
dan tanggung jawab untuk tercapainya kualitas lingkungan hidup yang
dituntutnya. Kemudian, berdaya yaitu mampu melakukan tuntutan mendapatkan
lingkungan yang baik dan sehat. Mandiri dalam kemampuan berkehendak menjalankan
inisiatif lokal untuk menghadapi masalah lingkungan di sekitarnya. Dan, secara
aktif tidak saja memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kebutuhan lingkungan yang
baik dan sehat secara terus menerus, tetapi juga melakukan inisiatif lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Emil Salim,. (1987). Lingkungan Hidup Dan Pembangunan.
Jakarta: Mutiara.
Hidayah,
Zulyani. (1996). Sikap
Budaya Antri Masyarakat Kota Yogyakarta. Jakarta:
Bupera Nugraha.
http://antari-layunk.blogspot.com/2012/02/pengertian-kesehatan-lingkungan.html
diunduh tanggal 8 Agustus 2012
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CFYQFjAD&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F22139%2F4%2FChapter%2520II.pdf&ei=Ak4iUOuKO8T3rQfxqICACg&usg=AFQjCNGLRlRO51jJv704TvIgzRR7i1xr1g
diunduh tanggal 8 Agustus 2012
http://kesehatanlingkunganhidup.blogspot.com/2010/07/pengertian-kesehatan-lingkungan-menurut.html
diunduh tanggal 8 Agustus 2012
Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Lingkungan . Jakarta. Penerbit Buku Kompas.Koentjaraningrat.
(1983). Kebudayaan,
Mentalitas, Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Muhamad Ali .( 1992 ), Penelitian
Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa
Santoso Hamidjoyo. (1978). Pendidikan Masyarakat 1. Bandung : Ganaco.
Sardiman, A. M., (2007), Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.